Fiksimini: Terapi Ikhlas

"Istriku, apabila aku berencana untuk menikah lagi apakah kau akan memberi izin?" tanya Abi pada istrinya.

"Alasannya?"

"Aku ingin memiliki keturunan" jawab Abi.

"Dengan siapa kau akan menikah lagi, suamiku?"

"Entahlah, belum ada" jawab Abi lagi.

"Seandainya aku izinkan, perempuan seperti apakah yang akan kau pilih?"

"Perempuan seperti Aisyah R.A." jawab Abi mantap.

"Mungkinkah masih ada seseorang seperti Aisyah R.A di zaman sekarang?"

"Insyaallah, dan berarti mulai dari sekarang ummi harus belajar ikhlas."

Ummi beranjak dari tempat ia duduk, mengambil wudhu. Menghilangkan hawa panas yang sedari tadi menjalari hati dan otaknya. 

Ia mendirikan shalat sunnat dua rakaat. Meminta petunjuk kepada Allah S.W.T. Untuk menjawab pertanyaan suaminya tadi. 

Tengah malam, ketika mereka akan shalat tahajud bersama. 

"Suamiku, Insyaallah. Aku akan ikhlas, bila suatu saat kau telah bertemu perempuan yang seperti Aisyah R.A untuk menjadi istrimu." 

"Apakah Ummi sungguh-sungguh?" tanya Abi menegaskan.

"Iya, tapi dengan syarat. Abi harus menjadi suami seperti Rosulullah. Apakah Abi sanggup?"

Suami Ummi terdiam, keraguan menyergapnya. Sejenak merenung, lalu tersadar.

"Alangkah angkuh diriku istriku, maafkanlah suamimu ini yang telah bersifat egois" sesal Abi.

Related Posts:

6 Responses to "Fiksimini: Terapi Ikhlas"

  1. Aisha Noviani, makasih udah nerima saranku buat endingnya :)

    ReplyDelete
  2. Wuhahaha,
    Tantangannya itu lho
    Kayaknya mengijinkan, namun dengan syarat susah itu
    Sama saja dengan tidak mengijinkan
    Tapi salut sama ketenangan si istri, yang tetap bisa berkomunikasi baik-baik
    Meski, hatinya sedang menyala-nyala

    Hebat ceritanya
    Nikmat dibaca, dan saya melahapnya
    Bagai orang lapar melahap nasi liwet sama pete dan ikan asin


    Eh Mbak,
    Tapi ada satu hal nih
    Catatan dari saya buat Mbak, barusan saya mendeteksi
    Jika fiksi yang Mbak posting ini hasil copas,
    Jangan copy paste ya Mbak
    Tapi harus langsung mengetiknya di blog ini
    Mungkin memakan waktu lama, tapi memang itulah yang blogger haruskan kepada kita.
    Jika kita melakukan copas, blog kita bisa terancam keselamatannya
    Karena, mesin Google, gak suka sama tulisan hasil copas.....


    Moga ke depannya menulis langsung ya Mbak

    Sip! Selamat berkarya!

    ReplyDelete
  3. Ini emang udah diposting di KBM kang Dana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya tidak mengapa Mbak Umi
      Meski sudah diposting di situs lain, bagi saya tak masalah
      Asal tulisnya langsung saja, Gak boleh cop as as as

      Delete
  4. fiksi nasihat dan motivasi, agar introfeksi diri dari sifat egoisme

    ReplyDelete
  5. Weleh-weleh, ini kenapa pake label Ayu Kristiana? :D

    bagus ceritanya mbak :)
    tulisannya Insyaallah itu InsyaAllah *kalau nggak salah :)

    ReplyDelete