Mengapa Penulis Harus Punya Banyak Masalah?

Banyak orang bertanya, bagaimana supaya tulisan lancar, tidak kaku, mengalir?

Saya kira, pertanyaan itu lebih layak diajukan kepada para penulis di blog ini, yang tulisannya bagus, dan mengalir lancar. Mungkin saja tulisan saya lancar, namun bahasanya terlalu biasa, kurang indah, dan cenderung norak, terlalu banyak mengulang kata yang sama, dan gayanya dari dulu sampai sekarang begitu-begitu saja, tidak ada perkembangan. Jujur saja, kosa kata saya masih sedikit.

Tapi, karena pertanyaan itu ditujukan kepada saya, dengan sangat terpaksa--padahal tidak dipaksa siapa pun--saya akan menjawabnya. 

Supaya tulisan Anda mengalir lancar dan tidak kaku, tulis saja pengalaman Anda sendiri, dengan jujur, apa adanya. Ini saya sampaikan pada inboks salah satu teman facebook. Dia tanyakan bagaimana supaya tulisan tidak kaku mengalir lancar. Jawaban saya begitu, seperti Anda baca di atas. Tanpa banyak cakap, dia langsung berkata, ya akan saya coba. Saya menjawab itu, sebab itulah yang selama ini saya jalankan. Sebagian besar tulisan saya cenderunga apa adanya, berasal dari pengalaman saya, dari kejadian yang saya alami dalam keseharian.

Itulah makanya, saya senang melakukan banyak aktifitas, karena dengan begitu, saya jadi punya banyak hal yang bisa saya tuliskan. Seperti sekarang,  saya banyak sekali kesibukan. Mulai dari mengurus sekolah, ternak domba, ternak jangkrik, palawija kangkung, membuat kecambah dari kacang hijau, hingga mengurus blog ini, semuanya saya lakoni dengan senang hati, karena dengan banyaknya aktifitas, inspirasi dengan mudah berdatangan, tanpa saya harus lelah mencarinya ke mana-mana, seperti yang biasa dilakukan sebagian besar penulis.

Karenanya saya sarankan, seharusnya Anda bahagia jika dari hari ke hari Anda semakin banyak beban. Karena dengan beban semakin banyak, masalah pun semakin banyak. Dan, dengan banyak masalah, saya jadi punya banyak bahan cerita. Bukankah bagusnya sebuah cerita itu karena di dalamnya ada masalah? Bahkan karya ilmiah seperti artikel, makalah, skripsi, tesis, dan berbagai jenis karya ilmiah lainnya, saya kira belum sah disebut karya ilmiah, jika di dalamnya tidak membahas sebuah masalah. Jadi, sebenarnya, jika Anda ditimpa banyak masalah, harusnya Anda bahagia. Dengan cara itu, cari inspirasi buat tulisan Anda tak perlu susah.

Related Posts:

5 Responses to "Mengapa Penulis Harus Punya Banyak Masalah?"

  1. Saya juga selalu punya masalah. Masalahnya antara lain, kenapa saya harus manggut-manggut dan setuju dengan tulisan Kang Dana?
    :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahaha
      Mungkin karena pada satu sisi, ada sekeping kecil otak
      Yang sama sintingnya,
      Maaf
      Oh ya Mbak Umi
      Putra Mbak Umi banyak, dan itu tantangan besar
      Itu bagus bu buat bahan ide tulisan
      Semakin banyak anak, semakin banyak karekter, semakin ramai, semakin banyak masalah, semakin banyak ide menulis

      Delete
  2. Replies
    1. Terima kasih buat Sipnya
      Ngomong-ngomong, sip apa nih?
      Sip Malam?

      Delete
  3. Aku punya masalah juga ni Kang Dana, sudah hampir 2 minggu liburan sekolah malah ga sempat nulis. full di rumah namun justru tambah repot. hehehe malah curhat.

    ReplyDelete