Fiksimini: Sepersekian Menit

Rerintik tak kunjung reda. Semilir menggelitik di balik baju panjang yang melindungi badan. Pancaran dari mata terus mencari. Entah apa yang kini ada di pikiranmu.

Tubuhmu mulai tak dapat diam. Sudah tiga kali kau menggeser posisi duduk di gubuk sunyi ini. Aku tak tahan. Kulangkahkan kaki menyusuri lebatnya hujan, dan tanganku tertahan. Kau menarik cepat tubuhku hingga berhadapan langsung dengan tubuhmu. Mataku seakan tak dapat menghindar dari tatapan bola indah kecoklatan. Perlahan tanganmu meraba leherku di balik kerudung biru. Menelusuri terus ke bawah. Rasa geli menjalar. Aku tak berdaya.

"Sekali saja," desahmu membuatku luruh.

Tubuhku tak melawan. Bibirmu mendekat hingga hanya sepersenti dari bibirku. Akan kudapat kecupan pertama itu. Namun sebuah tetesan dari langit menerpa wajah, membuatku mengingat semuanya.

"Hentikan!" Tubuhmu kuhempaskan.

Tak dapat kupercaya, orang sebaik dirimu akan melakukan hal bodoh itu. Aku berlari, tak menghiraukanmu lagi. Keperawananku tak akan kulepas hanya karena nafsu sepersekian menit.

Related Posts:

4 Responses to "Fiksimini: Sepersekian Menit"

  1. Hahaahha,
    BIsssaaaaaaaaaaaaaa aja berceritanya
    Ini kisah paling enak dibaca pagi ini ketika saya membuka fiksiminiku

    ReplyDelete