FIKSIMINI : SORE BERSAMA RAGGAE

Don't worry be happy
Don't worry don't do it, be happy

Raggae, aku suka itu. Sore ini duduk dengan alas pasir putih. Berpayung biru langit, setia menanti sunset. Sendiri, bukan dengannya atau mereka. Menikmati kebisingan dari debur ombak. Bercerita bersama peluh yang menetes.

Cukup panas memang, membuat kulit sedikit menghitam. Tapi bagus, jadi tak mirip seperti kaum borjuis. Hah, jika ingat aksi menentang mulut kuasa kemarin rasanya menyebalkan. Seperti berkering air liur! Mau sampai mulut berbusa tetap saja tak ada yang dengar. Malah makin banyak tumbuh parasit. Yah, kapitalis birokrat. Tak tahu malu, hanya untuk kepentingan politik mereka rela mencekik nyawa kaum proletar.

"Kapan kau pikirkan kita?" katanya waktu itu.

Tiba-tiba aku teringat lelaki bodoh yang terus saja membuntutiku seperti aparat-aparat itu. Ia bahkan pernah berkata bahwa baginya, wanita adalah obat kesendirian. Aku jitak kepalanya. Menyebalkan! Ia bahkan tak lebih sexy dari lagu raggae favoritku.

Jadi lupakan!

Related Posts:

8 Responses to "FIKSIMINI : SORE BERSAMA RAGGAE"

  1. Membicarakan borjuis dan proletar, menyepak pikiran kepada alam pemikiran Karl Marx dan Engel, yang dipraktikkan oleh para penguasa Rusia dengan ideologi komunisnya. Satu ideologi yang menginginkan manusia, hidup sama rata sama rasa.

    Namun dalam perkenbangannya kemudian, istilah itu menjadi trend, untuk menyebut kaum bangsawan dengan Borjuis dan gelandangan dengan proletar.

    Sunset di pantari, bersama Regae, semula saya kira, kisah ini sudah melepaskan diri dari hiruk pikuknya perasaan memberontak. Akan tetapi sampai ke tengah, namun ke sana juga........Ah masih soal pergerakan. Indah, berbingkaikan lanskap alam, dan isinya, adalah pergolakan protes, seorang rakyat dengan ketidakberdayaannya, kepada pemerintah dengan kesewenangannya.

    ReplyDelete
  2. .. terima kasih mas dana.. :)
    oh iya saya mau tanya, di blog ini berarti kita boleh menulis cerpen juga ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Risa, bisa Risa
      Karena sebenarnya, inti nama blog ini terletak pada kata "fiksi"nya
      Nanti beri label "cerpen"
      Cantumkan di bawah judulnya.

      Oleh: Risa

      Menulislah
      Saya tunggu, beneran
      Setelah saya baca fiksiminimu seru-seru
      Cerpen pun pasti lebih seru dari itu, sekali lagi, saya tunggu

      Delete
  3. .. heheh, iya mas sudah saya tulis cerpennya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahkan sudah saya nikmati cerpennya, dan saya komen dengan komentar kurang ajar,

      Maaf ya kalau komen saya menyakitkan
      Mudah-mudahan, lain kali saya bisa komentar lebih menyakitkan lagi

      Wuakakakaka

      Delete
  4. .. gak apa-apa mas. lebih baik komentar pedes dan sesuai dngan keadaannya. dari pada komentar isinya bagus tapi bohong. kan saya mau belajar. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namun sebenarnya
      Jauh di lubuk hati saya, inginnya
      Selalu memberi komentar yang manis, mengingat
      Diri saya sendiri pria yang manis
      Kalau dilihat di kebun bambu menjelang Isya

      Delete
  5. .. waduuhhh,,, remang-remang... hmmm

    ReplyDelete