''Menemukan" Tuhan


Pada satu malam yang penuh bintang, di puncak gunung tertinggi di kota Garut. 
Aku telah menemukanNya, 
Dia ada dalam kesempurnaan simetrisnya sebuah kerucut raksasa yang kokoh,
Dalam hamparan lautan awan putih yang kusaksikan bukan dengan mendongakan kepala keatas, namun dengan menundukan kepala.
Hei, Lautan awan itu berada dibawah kaki ku

Aku juga menemukanNya
Dalam terbit dan terbenamnya matahari di ketinggian ini, Dia sungguh membuat sebuah mahakarya, 
Dalam semburat merah keemasaan awan senja, dalam dingin yang menusuk tulang, 
Dalam kabut yang membuatku merasa berada disebuah negeri diatas awan, 
Aku bahkan menemukanNya dalam diriku, 
Lelah yang menghampiri saat mentadaburi ciptaanNya membuatku merasa amat kecil
Alangkah sombong diri ini ketika tak 'menemukanNya'
Perjalanan kemarin adalah saksi
Bahwa Aku akan merugi
Bila terus-menerus bertingkah mengingkari

Dia memang ada dan abadi
tanpa awal dan tanpa akhir
Setelah ini untuk menemukanNya
Hanya dibutuhkan kepekaan dari hati yang ikhlas dan suci
Kita dapat menemukanNya
Merasakan kehadiranNya di sekitar kita, melalui  penciptaan berbagai rupa, rasa, warna, keadaan
Tanpa perlu melakukan perjalanan panjang menuju ke puncak-puncak tertinggi
Kedekatan denganNya tak hanya tercipta di puncak-puncak itu
Dia telah menyediakan waktu khusus disepertiga malam
Untuk mereka yang benar-benar ingin menemukanNya





Related Posts:

2 Responses to "''Menemukan" Tuhan"