Fiksimini: Bingung

Bersepeda aja kali ke sekolahnya, batinku sambil melihat dompet berisi selembar warna merah. Susu Burhan habis. Aku masih memberinya ASI jadi masih bisa diirit. Buat makan sudah diirit. Bayar jemputan sekolah Fahmi belum. Bayar spp Roihan belum. Faisal sudah tidak minum susu, meski bukan karena kemauannya. 
"Bu, susunya mana?"
"Susunya habis sayang, nih minum energen aja ya!"
"Ga mau, tadi pagi kan udah."
"Ya kalau gitu makan aja biar kenyang, ya?"
meski agak susah membujuknya akhirnya mau juga Faisal makan. 
Sedih sebenarnya mendengar rengekannya. Tapi pengeluaran harus diatur. 
Sertifikasi yang harusnya turun awal november ini meleset dari perkiraan. Sebenarnya bukan salah sertifikasinya sih. 
Aku sempat tertipu bisnis online sehingga harus mengembalikan uang customer padahal uang yang aku setor belum balik. Jadi harus muter otak hingga sisa gaji minim. Tapi aku yakin Allah akan memberi yang terindah nanti. So!
Kuat ga ya naik sepeda? Bisa gempor kakiku. Mau ga mau beli bensin juga akhirnya.


Related Posts:

2 Responses to "Fiksimini: Bingung"

  1. Ya Allah cintailah kami atas masalah yang Engkau berikan kepada kami semua. Bukankah Engkau Maha Pengasih Maha Penyayang. Takkan Engkau berikan beban di luar batas kemampuan. dan takkan Engkau berikan beban kepada orang-orang beriman, kecuali kepada mereka, Engkau berkehendak ingin menambah kecintaan. Sesungguhnya bingung yang melanda disebabkan memikirkan keluarga, itu adalah cara-Mu menggugurkan dosa-dosa. Adakah yang lebih indah rencana-Nya selain rencana-Mu?

    ReplyDelete