FIKSIMINIKU : MERINDUKAN DULU

Dulu, ketika batang-batang hijau tumbuh subur, kerlip kami menyamai bintang di langit. Dulu, ketika tanah basah berair jernih, jumlah kami ribuan. Dulu, ketika hanya sinar bulan yang meramaikan, kami adalah diva dunia malam. Terbang bebas, memamerkan cahaya hidup, menghiasi kebun dan sungai.

Tapi batang-batang hijau itu semakin jarang, tak ada tempat untuk kami menari di kelopak warna-warninya. Tanah-tanah basah tidak lagi berair jernih, penuh dengan benda-benda berbau menyengat. Ibu kami pun, kehilangan tempat untuk menaungi telur-telur penerus siklus.

Kini, jumlah kami berkurang, hingga tinggal aku seorang. Terbang berputar, bingung dan kesepian. Sayapku mulai lemah, lelah mencari induk dan kawan. Napasku sesak, tersumpal bau mencekat. Aku pun merebahkan tubuh di tanah, yang kini keras bercampur beton dan aspal. Mungkin sudah waktunya bermimpi, supaya bisa kembali ke masa lalu. Ah, betapa aku merindukan dulu.

-End-

Related Posts:

7 Responses to "FIKSIMINIKU : MERINDUKAN DULU"

  1. Fiksimini "Go Green" yang mantap dan nikmat
    Saya baca dini hari jam setengah tiga, dan rasa kata-katanya itu lho
    Feminim buangedddddd, syruuuuuff.......siutttttttt sejuknya serasa tiupan Air Conditioner di Mollll

    ReplyDelete
  2. Yang saya bayangkan saat membaca kisah ini adalah kunang-kunang
    Di kebun, di sungai
    Indah sekali
    Iya juga ya kalau saya ingat-ingat,
    Sekarang kunang-kunang sudah tidak ada
    Ke manakah dia? Namun di daerah saya, ada yang dengan kejam
    Menyebutkan jika kunang-kunang berasal dari kuku mayat
    Semburangannn buangedddddddd

    ReplyDelete
  3. Heheehe, sama Kang di daerah saya juga... Makanya suka di usir kalau masuk rumah

    Iya, sekarang ga pernah liat, tapi kemarin-kemarin, abis maghrib saya liat seekor, terbang muter-muter, kaya yang bingung... sedih liatnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kok saya jadi ikut sedih
      Wah
      Era euy lalaki melow

      Delete
  4. jangan malu atuh, Kang... anggap sebagai tanda kepedulian :D

    ReplyDelete
  5. ih bagus teh fikminnya...
    itu loh bahasanya... selalu kaya dengan diksi.
    ^^,

    ReplyDelete