Dia yang mebuatku lupa

Dia menatapku.Aku merasakan jantung berdengup cepat tak bisa terkontrol.Dada terasa sulit bernapas,pengap,sesak...Tangan,serta kaki ini tak bisa digerakan..seolah bukan miliku lagi.
Sebelumnya aku tak mengenalnya,hanya tahu.Tapi sejak mereka sering menyanjungnya ,menyebutnya Aku penasaran ingin lebih sekedar tahu.
Sebenarnya dia tidak menggodaku,hanya saja wajahnya yang cantik ,kulitnya yang mulus kuning langsat  membuatku tergoda .Aku sering berimajinasi bagaimana jika menyentuhnya,bahkan ingin memiliki seutuhnya.Pernah satu kali aku akan menggengam tangannya.tapi ia malah menghindar menjauh.Aku bersikap sopan tentu saja.Ataukah cara pendekatanku yang buruk?
Awalnya aku coba memperkenalkan diriku .Tapi dia memotong pembicaraan ,sudah mengenalku dengan baik katanya.Sebelum pembicaraanku selesai dia dengan sopannya meninggalkan aku! Tapi aku belum menyerah di situ.Aku mencari  tahu nomor telponnya,nomor rumahnya kepada semua orang yang aku kenal.Namun setelah mendapat teleponnya selalu saja operator yang menjawab!Mungkin jika menemui dirumahnya akan lebih mudah.Tapi tidak .Dia selalu tidak ada dirumah.Kejadian itu tak hanya satu kali tapi terulang.
Tempat kerja,satu lagi tempat yang bisa aku kunjungi untuk menemuinya.Tapi dia tak acuh.
Ah.... aku tanya pada kau ,tahukah kau siapa dia? Semakin aku berusaha mendapatkannya.Semakin dia sulit ditemui.Semakin menjauh...
Ah..andai saja aku tahu dia lebih baik.Mungkin tidak seluruh jiwa dan raga ini aku habiskan untuk mengejarnya.Apa kau tidak mengenalnya? Dia hanya sementara dan tidak abadi.Dialah Dunia.

Related Posts:

5 Responses to "Dia yang mebuatku lupa"

  1. DIA YANG MEMBUATKU LUPA

    Karya: Irfan Hawary


    Dia menatapku. Kurasakan jantung berdengup. Cepat. Tak bisa terkontrol. Dada terasa sulit bernapas. Pengap. Tangan, serta kaki ini tak bisa digerakan...seolah bukan miliku lagi.

    Sebelumnya, aku tak mengenalnya, hanya tahu. Tapi sejak mereka sering menyanjungnya, aku jadi penasaran. Ingin lebih dari sekedar tahu.

    Sebenarnya, dia tidak menggodaku, hanya saja wajahnya yang cantik, kulitnya yang mulus, kuning langsat, membuatku tergoda. Aku sering berimajinasi, bagaimana jika menyentuhnya, bahkan ingin memiliki seutuhnya.

    Pernah satu kali aku menggengam tangannya. Tapi ia malah menghindar. Aku bersikap sopan tentu saja. Ataukah cara pendekatanku yang buruk?

    Awalnya, kucoba perkenalkan diriku. Tapi dia memotong pembicaraan, sudah mengenalku dengan baik katanya. Sebelum pembicaraanku selesai dia dengan sopannya meninggalkan aku!

    Tapi aku belum menyerah.
    Aku mencari tahu nomor telponnya, kepada semua orang yang aku kenal. Namun setelah mendapat teleponnya selalu saja operator yang menjawab! Mungkin jika menemui dirumahnya akan lebih mudah. Tapi tidak.

    Dia selalu tidak ada dirumah. Kejadian itu tak hanya satu kali tapi terulang. Tempat kerja, satu lagi tempat yang bisa aku kunjungi untuk menemuinya. Tapi dia tak acuh.

    Ah.... aku tanya pada kau, tahukah kau siapa dia?
    Semakin aku berusaha mendapatkannya, semakin dia sulit ditemui. Semakin menjauh...

    Ah..andai saja aku tahu dia lebih baik. Mungkin tidak seluruh jiwa dan raga ini aku habiskan untuk mengejarnya. Apa kau tidak mengenalnya? Dia hanya sementara dan tidak abadi. Dialah Dunia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya coba tulis ulang Ang
      Terima kasih sudah menulis ini
      Saya mencoba menikmati dan merasakan apa yang dirasakan tokoh di dalamnya

      Delete
  2. Hahaha,
    Si Aang meminta masukan?
    Baiklah Ang, soal memberi masukan, saya sangat suka
    Tinggal Aangnya siap saja

    1. Hendaknya Aang selalu memberi spasi setelah koma.
    2. Sebelum koma, tidak usah diberi spasi.
    3. Setelah titik, jika ada kata lagi, maka harus diberi spasi.
    4. Sebelum titik, tidak boleh ada spasi.

    Itu masukan dari masalah EYD nya Ang

    ReplyDelete
  3. Masukan lainnya Ang
    Jika Aang ingin menjadikan ini sebagai cerpen, maka Aang harus menambah lagi ceritanya menjadi lebih panjang. Misalnya, hingga jumlah katanya menjadi dua ribu kata. Ini mengingat cerpen yang biasa dipublikasikan di media-media, panjangnya biasanya tak kurang dari dua ribu kata.

    Namun, jika ini mau dimasukkan menjadi fiksimini, maka menurut aturan fiksimini dui FBI, maka kisah ini melebihi aturan batas maksimal150 kata. Jadi, jika ingin dimasukkan sebagai fiksimini sesuai aturan di FBI, ini tidak termasuk fiksimini.

    Menurut saya, bagusnya cerpen ini diedit jadi lebih panjang lagi.....

    ReplyDelete
  4. waw...cepat juga nih responnya.Terimakasih banyak kang masukannya.Memang sebenarnya ketika membaca karya saya, banyak kalimat rancu, saya rubah beberapa kali tapi yah beginilah hasilnya.Tapi kedepannya saya akan terus berusaha untuk lebih baik kang.Sekali lagi terimakasih

    ReplyDelete