Fiksiminiku : Kotak Harta Karun

Siang yang terik. Mamat dan Emaknya terus berjalan melewati toko-toko yang berjajar rapi di tepi jalan.

Mamat dan Emaknya melangkah ke sebuah toko baju. Mereka bukan ingin membeli baju karena memang mereka tidak punya uang untuk itu. Mereka hanya ingin mencari rezeki di sana. Membongkar isi tong sampah, di pojokan pintu masuk.

Mamat dengan cekatan menyibak isi tong sampah. Beberapa pengunjung melihatnya dengan pandangan jijik.

Membongkar tong sampah dengan tangan kosong?

Mungkin itu yang ada di benak para pengunjung saat melihat Mamat yang terlihat asyik mengobrak-abrik tong sampah. Di mata Mamat, tong sampah itu adalah kotak harta karun.

"Masukan ke sini, Mat," perintah Emak Mamat. Menyerahkan karung padanya.

"Iya, Mak."

Mamat memasukkan barang-barang temuannya itu. Setelah selesai, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Ada banyak kotak harta karun yang harus dibongkar Mamat hari ini.

"Asyik! Berarti hari ini kita bisa makan dengan lauk kan, Mak?!" seru Mamat gembira.

Emak Mamat mengangguk.



Kudus, 19 Desember 2014

Related Posts:

2 Responses to "Fiksiminiku : Kotak Harta Karun"

  1. Hoek rasanya ingin muntah,
    Membayangkan menemukan ikan busuk, sudah belatungan
    Namun bagi mereka itu makanan bergizi, yang akan mereka santap siang ini....
    Saking tidak ada makanan dan laparnya

    Membaca kisah semacam ini
    Membuat siapa pun
    Mestinya bersyukur dengan kecukupan makan
    Alhamdulillah, tidak sampai separah itu, maka ringanlah rasa malang saat mengingat diri makan dengan garam, karena orang lain, ada yang bahkan makan dari tong sampah

    ReplyDelete
  2. Iya Kak. Kisah ini terinspirasi dari kejadian yang saya lihat di depan kantor saya. Seorang Bapak dan anak laki-lakinya yang sedang melongok sebuah tong sampah.

    Saya merasa malu sendiri karena masih sering berkeluh kesah.

    ReplyDelete