Fiksiminiku : Bunglon

"Assalamu'alaikum. Nisa pulang."

Gadis kecil itu melangkah masuk ke dalam rumah. Menyalami Bundanya yang tengah asyik mengobrol di ruang tamu.

"Wa'alaikum salam. Ayo, salaman dulu sama Tante Leli."

Takut-takut Nisa menjulurkan tangannya. Tante Leli tersenyum.

"Baru pulang dari ngaji ya?" tanya Tante Leli ramah. Nisa Mengangguk.

Tante Leli seperti Bunda Nisa. Mengenakan baju panjang dan kerudung. Cantik. Tapi bagi Nisa, Bundanya lebih cantik.

Satu hari kemudian ...

"Assalamu'alaikum."

Nisa masuk ke dalam rumah dan menyalami Bundanya seperti biasa. Juga seorang perempuan yang duduk di samping Bundanya. Perempuan itu tersenyum pada Nisa.

"Hallo, Nisa."

Nisa bingung. Kok Tante itu kenal dan tahu nama Nisa.

"Tante siapa?" tanya Nisa, penasaran.

"Ini Tante Leli. Bukannya kemarin Nisa sudah kenalan?" jawab Bunda.

"Tante Leli? Kok beda?" tanya Nisa lagi.

"Beda bagaimana, Sayang?"

"Kemarin Tante Leli pake kerudung, sekarang nggak. Kayak bunglon. Em, coba Nisa tebak. Pasti besok Tante Leli pake kerudung, terus besoknya nggak pake kerudung. Iya kan, Tante?"

Muka Tante Leli merah dadu. Malu.



Kudus, 20 Desember 2014

Related Posts:

1 Response to "Fiksiminiku : Bunglon"

  1. Wuakakakak
    Itulah hebatnya anak-anak
    Mereka jujur, apa adanya, ringan, dan tanpa beban
    Mengritik orang, buat perut kita sakit ketawa kenyang

    ReplyDelete