Fiksiminiku: Sepasang Mata Sendu

Sehelai daun terakhir jatuh, meninggalkan ranting kering, rapuh. Abu bertebaran, sisa api semalam. Asap menggantung, menjadikan langit kelabu. Ratusan pohon dan hektaran tanah, mati.

Sepasang mata sayu mengintip sendu, mengais sisa tanah dan abu. Diendusnya bangkai sang induk, yang tergolek dengan tanduk hangus. Tubuh mungilnya gemetar, saat tanah bergetar. Kaki-kaki mungilnya tertatih, berusaha mencari perlindungan di balik batu besar. Diintipnya raksasa besi berderu, yang tangan runcingnya mengeruk tanah, mencabut ribuan akar.

"Masih kurang satu hektar lagi, kita ke bagian selatan sekarang!" teriak sesosok mahluk tegap berkaki dua, pada sesamanya.

Seolah mengerti, raksasa besi itu pun berbelok menuju selatan, yang langitnya berubah merah kemudian. Asap pun bertambah hitam, menambah pekat pandangan. Sepasang mata sayu itu semakin redup, ikut hanyut dengan gelap.

"Hai mahluk tegap berkaki dua, berhati-hatilah pada murka alam!" rutuknya, sebelum benar-benar terlelap.

-End-

Related Posts:

9 Responses to "Fiksiminiku: Sepasang Mata Sendu"

  1. Indah,
    Meski sudah tengah malam dan lelah
    Saya menikmati tulisan ini
    Yang ternyata, isi kisahnya, tak seindah kata-katanya....
    Kengerian hutan, dengan mesin pengeruk tanah, membongkar akar-akar, menumbangkan pepohonan
    "Wahai manusia" kata air, "Kalian ruasak rumahku, maka tunggu, aku pun akan merusak rumahmu"

    Maka terjadilah banjir...................

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. begitulah, Kang... ironis :(
    (yang tadi kok kehapus?)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teh Aryana Salma
      Sayang sekali kalau kemampuan Teteh menulis dibiarkan, tanpa menghasilkan karya, soalnya, bahasanya ini lho sudah aduhai duhai, enak nikmat, gurih, merdu, manis, dan ah pokona mah jempol deh, jadi kalau Teteh sehari saja tidak menulis, saya kira itu satu keterbuangan yang sangat besar dah, beneran!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

      Delete
    2. Heeee, nuhun Kang... Saya juga ini lagi bangun brandename, sama belajar berbagai genre... termasuk fiksimini :D

      Delete
  3. Replies
    1. Lho lho lho
      Kok ini lambangnya beda dengan yang di atas
      Kan yang sebelah atas mah ada fotonya, kenapa yang ini tidak,

      Saya cuma bertanya, tidak masalah kok!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

      Delete
    2. Ga tau saya juga, Kang... kadang muncul, kadang enggak, padahal akunnya sama-sama yang di WordPress

      Delete