Fiksiminiku: Sambal Bawang

"Minah," panggil seorang perempuan kepada pembantunya.

Minah yang sedang asyik memasak, dengan segera menghampiri sang majikan.

"Dalem, Bu," sahut Minah dengan sopan.

"Tolong buatkan sambal bawang, ya."

"Injih, Bu," jawab Minah.

Bergegas, ia mempersiapkan bawang dan cabai. Lalu diuleknya bahan sambal sembari mendendangkan lagu.

"Ini, sambal bawangnya sudah jadi, Bu."

***

Beberapa saat kemudian.

"Minaaaah!" Suara sang majikan memecahkan keheningan siang.

Pembantu yang baru dua pekan bekerja itu pun lari terbirit-birit menuju ruang makan.

"A-ada a-pa, Bu." 

"Tadi saya suruh kamu untuk buat apa!" seru perempuan itu sembari berkacak pinggang. Sesekali menjulurkan lidah, mungkin rasa sambalnya aneh di lidah.

"Sambal bawang."

"Bahannya apa saja?" tanya sang majikan dengan nada kesal.
"Lima siung bawang putih, dua buah cabai rawit merah, dan sedikit garam," jawab Minah, polos.

Related Posts:

4 Responses to "Fiksiminiku: Sambal Bawang"

  1. Hahahaha
    Kebayang si majikannya teriak sambil menjulurkan lidah

    ReplyDelete
  2. Hehe, iya Kang Dana. Bawang putih kan rasanya gimanaaa gitu, gak enak di lidah.

    Oh iya, dialog yang terakhir tulisannya kok jadi jumbo ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sengaja saya gede-in,
      Supaya kelihatan bagian pentingnya

      Delete
  3. Hehe pantesan, kirain saya yang salah ketik. Jadi tambah keren ... Terima kasih Kang Dana.

    ReplyDelete