Berdoa

Berdoa


Ia merintih dengan peluh dan berurai air mata. Pakaianya bagus, bahkan menurut semua orang sangat bagus. Pun bangunannya--tempat ia berdoa saat ini.

"Tuhan, ampunilah aku atas semuanya."

Malam terus berlalu di antara putaran bintang. Ia menghentikan tangisnya, lalu ... terlintaslah daam benaknya skenario itu menhunjam, semuanya sangat jelas bahkan lebih jelas ketimbang HP-android sekalipun.

"Ingat kawan, ini adalah awal kita harus saling menjauh tapi akhir dari setiap kebengisanyang pernah kita punya."

Percakapan dan dan bayangan itu kian menghantuinya.

"Polisi ...!!!!!" keduanya belingsatan.

Duar ... duar

''Kau teruslah berlari, sekuat tenagamu. biarkan aku di sini melawan duniaku."
"Tidak, aku tak boleh meninggalkanmu."
"Ingatlah perjanjian kita.''

Ia pun akhirnya terdampar di ruangan ini.Sebuah ruang yang dipenuhi kerja keras dan harganya.


23/12/14










Related Posts:

0 Response to "Berdoa"

Post a Comment