Fiksiminiku: Ada Cinta Di Balik Celana

Huft... kenapa setiap menyetrika celana wajahnya selalu terbayang ya? Nggak keren banget! Harusnya bayangan wajah gantengnya datang bersamaan dengan rinai hujan, guguran warna-warni daun maple, atau alunan musik romantis.

Kutepuk jidat. Nggak berhasil juga mengusir senyumnya. Sepasang mata telaga dengan naungan dua lengkung tebal dan kernyitan yang khas menyembul di balik mesin jahit. Mencuri pandang ke arahku.

Hmm... semua memang berasal dari celana. Sejak aktif Mapala, celana panjangku selalu robek. Dan Mang Dullah adalah harapanku satu-satunya. Tangannya yang ajaib selalu berhasil menyembuhkan berpasang-pasang celana. Seberat apapun robekannya.

Minggu lalu, aku gagal menemui pemilik permak Levi's itu. Sebagai gantinya, seraut wajah ramah bernama Asep menyembul di balik tumpukan celana.

Entah mengapa, sekali menatap matanya adrenalinku serasa berlonjakan. Persis seperti saat menaklukan dinding paling terjal di turnamen panjat dinding.

Rasanya begitu aneh. Lebih mendebarkan daripada berdiri di pinggir tebing gunung Sumbing. Lebih menggetarkan dari berdiri terombang-ambing di perahu karet saat merayapi jeram sungai Citatah.

Ya...ampun!!! Celanaku gosong!!!!



Related Posts:

4 Responses to "Fiksiminiku: Ada Cinta Di Balik Celana"

  1. Wuakakakak
    Ger ger ger ger Sueeegerrrrrrrrrrrrrrrr
    Pake ibarat, pake gaya bahasa, pake majas Mbak Umiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    Bagaikan, laksan, dan ibarat ibarat itu sederhana......sungguh sangat sederhana, tapi lezatos mama mia lezatos, sampai sampai saking lezatnya membayangkan si pria di balik tumpukan levis, setrika pun gosong, karena pakaian terlalu panas

    ReplyDelete
  2. Makasih Kang Dana, dapet idenya sederhana aja, pas lagi nggosok ;v
    Nanti diteruskan jadi cerpen di KBM. Jangan lupa mampir ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Umi
      Enaknya tulislah dulu cerpennya di sini,
      Nanti ke KBM tinggal MBak Umi Copas saja
      Bagaimana Mbak?

      Delete
    2. O iya baru inget kalau di sini boleh nulis cerpen. Siplah Kang Dana nanti aku terusin di sini. Tapi jangan lupa kasih krisannya ya
      Haturnuhun

      Delete