Kehidupan Terbaik

Bagaimana pemirsa fiksiminiku?
Sehat semuanya?
Jika sehat, Alhamdulillah.

Seperti biasa, dalam kesempatan ini saya akan curcol saja. Curhat sama Anda, tentang kehidupan saya sekarang. Berkaitan dengan tugas kita juga, menulis, dan semakin menghangatkan ini blog fiksiminiku.com.

Sekarang, saya kerja di sebuah perusahaan.
Takkan saya beri tahu dulu perusahaannya perusahaan apa.
Yang jelas pemilik perusahaan meminta saya banyak menulis, setiap hari minimal empat artikel.


Beginilah, kehidupan seperti inilah yang saya rindukan. Dekat dengan buku, sehari-hari menulis.
Inilah kehidupan, ketika saya banyak membaca buku akan dihargai.
Inilah kehidupan, ketika saya duduk menulis di depan komputer tak dianggap pengangguran.
Inilah kehidupan yang saya rindukan

Harus saya syukuri
Mumpung masih saya nikmati
Esok lusa belum tentu saya masih di sini,

Kerja di sini enak sekali. Kamar mandi dekat, jadi jika butuh bersuci, tinggal ke sana. Buat shalat pun enak, tinggal hamparkan sejadah, sejadah pun banyak.

Ingin baca buku?
Di sini justru kebunnya. Nyaris semua buku yang ada saya suka. Kecuali buku berbahasa Inggris punya pemilik tempat ini, saya tidak ngerti isinya. Padahal itu buku bagus, seperti buku Diary Anne Frank.

Saya kan suka buku sastra. Nah, di sini banyak. Karya Putu Wijaya, Budi Darma, Gabriel Gabriella Marquez. Juga buku-buku novel ringan, seperti karya Mira W, tere-liye, bahkan buku traveling, yang sangat saya suka, yang karya Trinity itu, ada di sini, kalau tidak saya, yang saya lihat saja sampai ada empat buku.

Oh ya lupa, dan yang terpenting di sini ada internet. Saya bisa main facebook, posting blog, dan menulis. Iya, saya bisa terus-menerus menulis di sini. Jadi, tulisan ini multifungsi. Buat tuntut sedikit demi sedikit mengumpulkan karya, buat posting blog supaya semakin ramai, juga buat mengerjakan tugas dari atasan. Atasan menginstruksikan, supaya saya membuat karya. Mengambil positioning, spesialisasi, membuat karya yang, unik, dan belum digarap oleh penulis lainnya. Meski belum tahu saya mesti menggarap apa, tapi saya sudah bahagia.

Kebahagiaan lainnya, saya dekat dengan orang-orang yang saya suka. Minimal, satu pikiran dengan saya. Satu kesukaan. Satu kegemaran. Satu hobi. Yaitu suka membaca dan menulis.

Namun begitu, saya harus siap dengan kenyataan. Jika pekerjaan, sudah pasti punya masalah. Masalah cape kerjanya, kles dengan karyawan lain, merasa diabaikan, tidak dipedulikan, gaji terlambat, kerugian perusahaan yang berefek pada psikologi bos, bahkan dikeluarkan gara-gara omzet turun. Saya harus siap dengan semua itu.

Saya juga harus rajin dalam bekerja. Siap kerja keras. Membiasakan rapi dan tertib dalam penempatan barang-barang. Jangan sampai seperti kebiasaan sebelumnya. Sembarangan menyimpan barang-barang. Akibatnya, saya sering lupa. Harus jelas, barang-barang saya di mana tempatnya. Pinjam barang orang, harus dikembalikan ke tempat asalnya, atau kembalikan kepada orangnya. Jika saya ceroboh, dan orang lain tahu, bisa jatuh martabat saya. Sebenarnya sekarang pun sudah jatuh. Namun, usahakan dong, jangan semakin jatuh.

Begitulah saya menginstruksikan pada diri sendiri.

Karena dengan tetap di sini, kerja di sini, bertahan di sini, saya bisa tetap mengurus blog ini: fiksiminiku.com, memposting dan mengomentari setiap postingan yang muncul.

Wassalam.....

Related Posts:

4 Responses to "Kehidupan Terbaik"

  1. Wah, saya juga pengen kerja begitu, Kang ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah mudahan, suatu saat, jika terus khusyuk mengabdikan diri dengan menulis, mudah-mudahan Allah memberi kita tempat terbaik.....

      Delete
  2. multi fungsi ya Kang...
    Mudah-mudahan cocok untuk seterusnya

    ReplyDelete