Suatu siang di padang rumput.
"Cik-cik ... Cik-cik-cik!" teriak anak ayam pertama pada kelima saudaranya.
"Gerakannya terlalu rumit. Bisa sederhana lagi, enggak?" tanya anak ayam kedua sambil membentangkan sayap.
"Aduh! Coba perhatikan baik-baik. Gerakan ini sangat mudah," jawab anak ayam pertama.
"Bagaimana kalau diulang? Besok Papa Jago sudah bertanding, lho," nasihat anak ayam ketiga bijak.
"Baiklah. Cik ... Cik-cik, e-eeh!" teriak anak ayam pertama. Tubuhnya limbung hingga akhirnya terjatuh.
Dari arah timur seekor ayam jantan berlari sambil mengepakkan sayap menghampiri mereka.
"Kalian dicari Mama ke mana-mana!" tegurnya. "Sedang apa di sini?" tanyanya.
"Kami sedang latihan cheerleader, Pa. Bukankah besok Papa pertandingan?" tanya anak ayam kedua.
"Memangnya pertandingan bola ada cheerleadernya?" tanya ayam jantan itu penuh selidik.
"Jadi Papa bukan main basket?" tanya lima anak ayam, selain anak ayam pertama.
"Lain kali tanya dulu sama Papa, ya, Anak-anak?" pinta Papa Jago sambil mendekap kelima anaknya.
Matahari siang tersenyum melihat tingkah mereka.
@Fabel
Mungkin, karena saya kurang mengerti istilah olah raga
ReplyDeleteJadi, harus berkali-kali membaca ulang cerita ini Mbak
Bahkan menyuruh anak-anak di sini
Tapi, mungkin,
Karena sudah lelah,
Saya belum sampai juga.
Mudah-mudahan besok besok mengerti
Selamat malam Mbak!
Enggak apa-apa, Kang.
DeleteIni Chart Fiksimini saya berjudul Cheer Chik
1. Enam ekor anak ayam sedang berlatih (cheerleader) pemandu sorak
2. Mereka tampak sangat serius, sebab besok ayahnya mau bertanding
3. Ketika sedangberlatih, datanglah Papa Jago, ayahnya. Dia bertanya tentang apa yang sedang dilakukan anak-anaknya.
4. Papa Jago terkejut, Dia kan mau bertanding sepak bola setahu dia pertandingan itu tidak ada cheerleader-nya.
5. Anak-anak ayam menyesal karena tidak bertanya dulu Papanya mau bertanding apa.
Pesan : Lupa bertanya capek latihan, hahaha :)
Haha, lucu.. :)
ReplyDeleteAnak2 ayam lagi latihan cheeleader (pemandu sorak) sang papa jago buat tanding basket, taunya si papa cuma jadi penonton bola, wkwk.
Pesannya. Malu bertanya sesat di jalan. Dalam hal apapun kita harus bertanya pada yg bersangkutan., jangan menyimpulkan sendiri.
Benar kan, Mba Kayla ?
#Rara ^^,
Yah, dasar Lemot akuh
DeleteOh, jadi artinya pemandu sorak
Makasih Ra udah bantu memahamkan akuh
Ya ya
Sekarang mengerti
Udah keren-keren mau jadi pemandu sorak
Rupanya si bapaknya cuma jadi penonton.....ger gr ger
I-ya, Mbak Rara. Permainan bola kan memang enggak ada pemandu soraknya. Sebenarnya ada yang tersembunyi dalam cerita ini. Kenapa dan apa sebab anak-anak ayam itu mengira Papa Jago mau bermain basket? Jawabnya Terserah pembaca, main tebak-tebakan saja.
DeleteEh, maaf, keliru kamar Kang Dana. Ini untuk replay ke Mbak Rara. Hehehe :)
DeleteMaksud rara teh pemain bola, bukan jadi penonton, hehe
ReplyDeleteSip. Tepat, Mbak Rara.
Deletehehehe, lucuuu... bener juga ya... malu bertanya cape latihan :p
ReplyDeleteHahay, benar, Mbak Aryana Salma ...
Delete