Lupakan Segala Hal di Luar Sana

Mengosongkan diri pun, akan saya maknai, LUPAKAN SEGALA HAL DI LUAR INI.

Allah pun minta kita begitu. Waktu shalat, Dia suruh kita khusyuk. Konsentrasi sepenuhnya kepada shalat, dan lupakan saja hal lain. Dan sekarang, saya sedang kerja di sini. Lupakan saja hal lain. Satu-satunya yang harus saya pikirkan, ya kerja di sini.

*   *   *

Mengapa?

Saya harus kerja fokus, membantu perusahaan meningkatkan citranya.

Keberadaan saya di sini, bagaimanapun, harus bisa menaikkan omzet penjualan buku. Dari segi pemasaran, saya harus bisa membuat persuasi, yang bisa memikat orang buat datang membeli buku di sini. Dan saya, harus bersemangat melakukannya.

Nah, lalu bagaimana caranya supaya semangat?

Semua pekerjaan, selalu semangat saya jalani. Pada awalnya. Sekali lagi, PADA AWALNYA. Setelah beberapa hari, saat mulai saya rasakan kerja banyak masalah, tidak sesuai dengan hasrat,  hobi dan kesukaan saya, mulailah bosan. Saya rasakan kelesuan. Dan kembali kepada kebiasan lama, banyak menulis, membaca, dan melupakan  hal lainnya.


Jika sebuah pekerjaan sudah saya suka, maka kepadanya, saya bisa fokus, dan saya bisa kerja keras.


Dan sekarang, inilah pekerjaan yang saya suka. Sudah saya dapatkan apa yang saya rindukan. Sebuah kehidupan, di mana menuls dihargai. Sebuah kehidupan, di mana saya memegang buku dan membaca, dianggap sebuah pekerjaan. Tak lagi seperti di rumah, saat membaca dianggap sebuah kesiaan-siaan. Ini harus saya syukuri.

Banyak hal saya tinggalkan di kampung, mulai istri, anak, keluarga, kambing, kebun, ladang kangkung, domba. Lupakan saja segala hal di luar sana. Lupakan semuanya. Sekarang lebih baik fokus kepada sini, kepada pekerjaan yang saya sukai. Konsen sepenuhnya, setel musik keras-keras, tutup telinga dengan headphone, dan mulailah meluncur, menulis lancar....habis-habisan, sepenuhnya segalanya satu, di sini saja


Related Posts:

0 Response to "Lupakan Segala Hal di Luar Sana"

Post a Comment