Sebagai penulis sukses, terkadang saya heran kepada penulis gagal. Selama ini, karya saya terus diburu penerbit, dan mereka rela korban berapa juta rupiah pun, asalkan karya saya bisa mereka sunting, untuk diterbitkan. Sedang di luar sana, ternyata begitu banyak penulis malang. Bukannya diburu, malahan mereka yang mengemis ke penerbit, minta dipublikasikan. Bukannya penerbit yang mau membayar mereka, sebaliknya, malah mereka yang membayar penerbit.
Seperti pagi ini. Lihatlah saya, tinggal duduk santai, menikmati paviliun rumah, menghadapi lap top, di atas meja pualam, ditemani secangkir kopi, menulis satu halaman cerita, kemudian, saya lempar ke media. Tinggal menunggu, dua hari kemudian, angka rekening saya bertambah satu juta. Anehnya di luar sana, bahkan ada penulis, yang jungkir balik mikir siang malam. Menulis buku, katanya. Mengedit bolak-balik sampai pucat, namun saat dia kirim, jangankan dibaca, langsung dilempar ke tong sampah. Buruk nian nasib mereka.
Kasihan sekali, malang sekali, terutama nasib penulis gelandangan bernama Dana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hehehe, endingnya, Kang... padahal tadinya mu manyun, kesindir banget...
ReplyDeleteTeh Aryana,
DeleteBegitulah Teh, tidak kesampaian menjadi penulis sukses
Yang saya bayangkan saja diri saya menjadi penulis sukses, dan ternyata
Menyenangkan sekali, membangga-banggakan diri, sambil mentertawakan mereka para penulis gagal.....
Sungguh kasihan....
Diriku.....
hahaha, kayaknya saya juga mesti nyobain, Kang... melipur hati :3
DeleteIya silakan Teh Aryana
DeleteInilah lezatnya fiksi
Kita bisa meleburkan diri menjadi apa saja, siapa saja, dan menjadi bagaimana saja................
Hahahha ... mantap, Kang. Di situlah letak kenikmatan fiksimini. Di ending yang membuat pembaca terguling, atau paling tidak membuat kerut di kening.
ReplyDeleteHahah, betul sekali Ang
DeleteSaya ucapkan terima kasih buat Aang
Sudah meluangkan waktu buat membaca, memahami dan mengapresiasi--diantara aktifitas Aang yang sibuk--juga terima kasih atas kehadirannya di fiksiminiku ini, dan atas postingannya
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletehaha malang sekali nasib kita, kang... hiks :'( :D
ReplyDeleteAyu,
DeleteYa saya sedih
Namun kesedihan ini seketika hilang
Saat menyadari, ternyata orang yang senasib dengan saya banyak hahaha
hahaha :D
DeleteKirain, nama saya adalah Dana ha ha ha
ReplyDeleteBagaimana untuk bisa ikut posting :(
ReplyDelete