Aku baru saja tiba di rumah. Rasa lelah dan mengantuk membuatku langsung berbunga melihat bantal guling yang memang bermotif bunga-bunga. Bangun-bangun sudah Maghrib.
"Allahu Akbar ... Allahu Akbar ..."
Wah, Maghrib nih, belum mandi sore. Kurapikan bantal dan guling yang hampir jatuh dari ranjang, lalu beranjak ke kamar mandi. Ah, wudu saja, mandinya nanti. Pikirku. Selesai salat, aku membuka hp, sepertinya ada sms saat aku salat tadi. Jadi teringat kalau Andri mengajakku dinner malam ini.
Nanti kujemput jam 08.00, Say!
Aku balas sms itu: Iya.
Sebenarnya aku lapar sekali, tapi pasti keburu kenyang duluan. 'Kan mubazir makanan yang sudah dipesan Andri nanti.' gumamku dalam hati.
Kutahan rasa lapar itu sampai dijemput Andri. Biasanya, aku menahan lapar dengan membuka facebook. Lalu, asyiklah diriku ber-ol riya sampai dikejutkan oleh ketukan ibu.
"Tok tok tok! Mut, Andri sudah datang," suara ibu dari balik pintu.
Tapi ....
Huft, aku kan belum mandi?
Huft, aku kan belum mandi?
--Rara Athaya---
Komentar Admin:
Haha, Rara Athaya ini. Ada-ada saja idenya. Meski berkali-kali dia mengaku tidak punya bakat menulis, dan masuk grup kepenulisan bukan karena ingin menjadi penulis, buktinya beberapa tulisan dia berbobot. Idenya cerdas. Memang tulisan ini menampilkan kebodohan--menampilkan tokoh pelupa seperti saya. Nyatanya, cerita ini unik. Sebagai orang malas baca, saya belum pernah menemukan kisah semacam ini sebelumnya.
Haha. Kebayang. Kisah ini menunjukkan orang ketiduran sore-sore. Namanya si Muti. Pas maghrib datang, karena khawatir shalat terlambat, maka, ya cuma berwudlu. Dia pikir, mandi nanti saja. Akan tetapi pikirannya, lain sebelum maghrib, lain lagi setelah Maghrib. Yang diingat setelah Maghrib, malah pacarnya yang akan nyamperin.
Karena belum makan, perutnya keroncongan. Tapi kalau makan, nanti pacarnya mentraktir, tak akan terasa nikmat. Terpaksa menahan lapar. Supaya waktu tak terasa, menunggu jemputan sambil main facebook. Dan memang begitu, akhirnya pacarnya datang. Diberitahukan oleh sang ibu yang mengetuk dan memanggil. Namun Muti seketika ingat. Dia belum mandi.
Ampun deh....
Komentar Admin:
Haha, Rara Athaya ini. Ada-ada saja idenya. Meski berkali-kali dia mengaku tidak punya bakat menulis, dan masuk grup kepenulisan bukan karena ingin menjadi penulis, buktinya beberapa tulisan dia berbobot. Idenya cerdas. Memang tulisan ini menampilkan kebodohan--menampilkan tokoh pelupa seperti saya. Nyatanya, cerita ini unik. Sebagai orang malas baca, saya belum pernah menemukan kisah semacam ini sebelumnya.
Haha. Kebayang. Kisah ini menunjukkan orang ketiduran sore-sore. Namanya si Muti. Pas maghrib datang, karena khawatir shalat terlambat, maka, ya cuma berwudlu. Dia pikir, mandi nanti saja. Akan tetapi pikirannya, lain sebelum maghrib, lain lagi setelah Maghrib. Yang diingat setelah Maghrib, malah pacarnya yang akan nyamperin.
Karena belum makan, perutnya keroncongan. Tapi kalau makan, nanti pacarnya mentraktir, tak akan terasa nikmat. Terpaksa menahan lapar. Supaya waktu tak terasa, menunggu jemputan sambil main facebook. Dan memang begitu, akhirnya pacarnya datang. Diberitahukan oleh sang ibu yang mengetuk dan memanggil. Namun Muti seketika ingat. Dia belum mandi.
Ampun deh....
makasih admin udah mau benahi karya saya ini,
ReplyDeletesaya memang tidak punya bakat menulis, tapi selalu dapat ilmu gratis dari admin dan senior di grup kepenulisan. :)
Jangan bosan kasih ilmu ya, Kang Admin :)
Test ... Rara
ReplyDelete