Fiksimini: Badai Pasti Berlalu

Suasana remang warung, menambah kalut hati orang yang nongkrong di situ.

“Bang, aku punya masalah banyak ni” Jupri mulai cerita.

“Masalah apa?”, Jon coba masuk ke alamnya Jupri.

“Hutang numpuk, istri cerewet, anak minta uang saku tambahan dan masih banyak lagi Bang”, semangat membara dan serius ditunjukkan Jupri melalui raut mukanya.

“Tenang, badai pasti berlalu”, ucap Jon, mengutip sebuah pepatah basi.

“Bakal ada berapa lagi badai yang menghadang dalam hidupku Bang?”, tanya Jupri.

Jon mantab menjawab, “Sebanyak mungkin Pri”.

“Sampai kapan, Bang?”

Sambil berdiri, menepuk pundak Jupri dan beranjak pergi Jon menjawab,”Sampai Kau masih hidup di dunia ini”.

Jupri yang ditinggal sendiri berfikir apa yang disampaikan Jon diakhir kalimatnya,”Kalau badai berhenti, tentunya hidupku juga berhenti, alias mati”. Sambil menepuk jidat, Jupri nggremeng, “Hidup emang penuh badai!!”. 

======================= 

Komentar Admin: 

Hahaha, ketika orang minta masalahnya berhenti, artinya dia minta hidupnya berhenti. Akan tetapi, ini sekedar sudut pandang. Sebenarnya bisa juga, kita menjalani hidup tanpa masalah, yaitu ketika memandang masalah apa saja bukan masalah. Dengan menganggap masalah apapun yang datang sebagai suatu hal biasa, maka dengan sendirinya, sesuatu yang sebelumnya masalah besar, bisa menjadi bukan masalah.

Ah berbelit-belit saya. 

Maaf, cuma ingin komen, mengapriasi bagusnya pesan dari fiksimini ini. Sederhana, biasa, banyak orang membahasnya, akan tetapi siapa saja, selalu membutuhkan peringatan ini. Ini peringatan, sebenarnya aplikasi dari saling berwasiat dalam kesabaran, sebagaimana Allah sampaikan dalam surat Al-Ashr. "Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. Selain orang yang beriman dan beramal shalih, dan saling berwasiat dalam kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran."

Related Posts:

2 Responses to "Fiksimini: Badai Pasti Berlalu"

  1. Kisah ini mengingatkan saya kepada kisah dalam buku "Chicken Soup"
    Dalam perjalanan pulang sekolah
    Seorang anak mengeluhkan banyak masalah kepada temannya
    Dari mulai barang ketinggalan, masalah rumah, hinggal masalah di sekolah
    Mendengar itu, temannya menawarkan
    Bahwa dia bersedia menunjukkan tempat yang tenang, yang penghuninya sudah tidak lagi merasakan masalah (dunia)
    Si anak yang mengeluh itu gembira
    Dia berkata, "Andai kamu bisa menunjukkannya, akan saya berikan semua mainan saya"
    Si teman menjawab, "Baiklah." kemudian mengajak anak itu ke kuburan.

    ReplyDelete
  2. Semoga menjadi orang yang tak menganggap masalah sebagai masalah ya kang

    ReplyDelete