Fiksimini: Tertidur

Workshop kali ini dibuka oleh sekretaris dinas pendidikan. Semua peserta khikmat menyimak. Berbeda dengan dirimu. Kulihat Kau tertidur, mungkin karena kelelahan perjalanan menuju lokasi ini. Beberapa menit kemudian kau bangun dari tidur.
"Belum selesai juga pembukaannya? Aku ingin buang air kecil nih."
"Ya sudah ke toilet saja dulu."
"He eh. Sudah ga tahan ni."
Sejurus kemudian kau berdiri, melangkah menuju dua pintu keluar yang tertutup. Kau memilih yang sebelah kiri. Kau dorong dan dorong terus namun tak terbuka. Kau bingung. Tak berapa lama pintu sebelah terbuka oleh seorang perempuan cantik berhijab. Kau tersenyum malu karena ternyata salah pintu. Kami yang melihatmu menahan tawa, meringis, memegang perut, hingga keluar air mata.

Related Posts:

7 Responses to "Fiksimini: Tertidur"

  1. Ehem...ehem
    Kau itu siapa ya? Pasti orang special.
    Heheh, ya begitulah orang special di hati kita
    Sesederhana apapun berbuatannya selalu berkesan
    Jika dia melucu, kita akan tertawa. Dan, jika dia ceritakan keharuan, dengan mudahnya kita terharu.

    Ceritanya bagus,
    Mudah dimengerti, enak dibaca, dengan bahasa tidak membosankan
    Dan ini cerita degan point of piew beda dari biasanya
    Ketika orang biasanya memakai sudut pandang orang pertama atau orang ketiga, namun cerita ini memakai sudut pandang orang kedua, yaitu menggunakan kata "Kau"

    Namun sebenarnya, kata "Kau" seharusnya huruf awalnya ditulis degan huruf kapital. Karena ucapan ini sama dengan sapaan.

    ReplyDelete
  2. Hahaha. Kurang fokus itu.
    kalo boleh sedikit mengoreksi. Kata 'hikmat' diatas seharusnya 'khidmat'. Karena menrt KBBI, HIKMAT berarti kearifan dan KHIDMAT berarti takzim. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ilmu baru nih dari Kang Toni, terima kasih Kang,
      Ya, kedua kata ini kadang dipakai untuk makna yang sama, padahal ketika dikembalikan kepada EYD, kedua kata itu memiliki makna dan fungsi yang berbeda...


      Sip

      Semoga Aang lebih semangat lagi memberikan pelajaran kepada siapa saja....

      Delete
    2. Hehe. Iya, Kang. Dalam proses belajar memang seharusnya seperti itu. Disamping bisa saling memberitahu kekurangan bisa sebagai sarana mempererat persaudaraan.
      Aamiin ya robbal alamiin

      Delete
    3. Ang Toni
      Betul Ang, saya rasakan benar manfaatnya
      Barusan, sebuah pelajaran telah saya dapatkan, yaitu tentang ketentuan penulisan dialog pada postingan Teh Neni Yuhaenah, yang bisa Aang buka KLIK DI SINI

      Delete
    4. Terima kasih koreksinya Mas Toni, mau saya edit. Kang Dana, saya kok tidak bisa buka dasbor bloggernya untuk edit?

      Delete