Fiksimini: Sangkar Udin

Hari Minggu ini, Udin sibuk garap sangkar burung. Sangkarnya sudah ada. Bekas Karto, pencinta burung juga. Tinggal pasang pintunya.

Pintu pun Udin siapkan. Namun, dari jam lima pagi hingga sebelas siang, Udin terus dibuat pusing. Pintunya susah dipasang. 

Segala cara Udin lakukan. Mulai bertanya ke Pak Ustadz, ke Pak RT, ke Pak RW, Pak Kadus, sampai Pak Camat, semua menyerah, hingga istrinya kesal mendamprat, "Udin, kamu punya otak tidak? Bertanya itu kepada ahlinya. Tanya cara pasang pintu burung ya ke pembuat sangkar. Atau minimal, nanya gih kepada penyuka burung!

Udin pun menelfon Karto, "To, bagaimana sih cara pasang pintunya?"

"Pintu apa?"

"Ini pintu sangkar burung pemberianmu."

"Ya, pasang saja!"

"Iya bagaimana caranya? Kamu saja yang ke sini ya To!"

"Ya, tapi nanti bakda Isya!"

"Sip."

Bakda Isya Karto datang, dan langsung kaget, "Udin..Udin! Pantesan susah dipasang. Ini pintu buat WC."

Related Posts:

6 Responses to "Fiksimini: Sangkar Udin"

  1. hahaha kang dana ada-ada aja, mana ada pintu WC segede kandang burung, pintu wc apaan tuh, Kang? :D

    o ya ada typo tuh, Pak Lurah bukan Pak Rurah. haha

    ReplyDelete
  2. Ya dasar si Udin atuh Ra
    Atau mungkin dasar penulisnya saja yang udah gila?
    Ini inspirasinya dari depan mesjid, ada pintu tergeletak di sana
    Habis makan dari rumah, menuju kantor ruang kerja, jadi inspirasi, ya jadi deh cerita ini.

    Beginilah cara saya bercerita
    Dari hal hal sepele, karena, saya tidak bisa menuliskan hal hal besar
    Eh Ra, kamu sendiri, dapat inspirasi biasanya dari mana?


    Oh ya Ra, itu tentang pak Lurah, sebenarnya maksud saya pak Kadus, alias Kepala Dusun.....

    ReplyDelete
  3. Nahan ketawa, gak bisa... akhirnya cekikikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah singgah Ayu Noviani
      Mohon maaf jika rumahnya begini adanya, namun ini rumah kita semua. Anda bisa memporting fiksimini sebanyak-banyaknya, namun, dengan catatan, postingnya ditulis langsung ya, biar rumah ini makin gaya...........

      Delete
  4. Haha kasian burungnya, punya pemilik kayak si udin -_- :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akhirnya burung udin belum juga diberi sangkar Ayu
      Untuk sementara, burung Udin terpaksa harus dibawa ke mana saja Udin pergi....

      Delete