sumber : tulisanria.worpress.com |
Ah, kenapa aku jadi begini, Bulan kan belum menjadi milikku, Duh Allah.
"Bagaimana keadaan Bulan, Mas?" tanya Mentari, adikku yang berambut legam sepinggang.
Seorang Dokter ke luar dari balik pintu di mana Bulan berada. Seperti kisah dalam sinetron. Dokter itu bertanya siapa anggota keluarganya, membawanya ke ruang praktek kemudian menjelaskan apa yang terjadi pada pasien.
Aku berusaha menyimpan ekspresi terkejut. Mentari langsung berlari melintasi koridor rumah sakit.
Bulan telah mendahului kami menemui-Nya.
HP-ku berdering.
"Mas Fajar, jas pengantinnya sudah jadi. Kapan mau diambil? Atau mau kami antar?"
Diam.
Fajar merasa dirinya memang belum layak bersanding dengan Bulan, sebagaimana pagi, hanya beberapa saat bulan dan fajar bersamaan memuji Illahi. Setelah itu, bias matahari memisahkan mereka untuk mengalah pada siang.
"Bagaimana, Mas?" tanya suara dari seberang telepon mengejutkan. Fajar mengangguk, entah apa yang menggelayut dalam benaknya.
@Jodoh ada di tangan-Nya
Indah sekali mbak. Saya suka... :)
ReplyDeleteTerima kasih, Mas Toni sudah mampir. Mari bila ada masukan ...
DeleteIya indah sekali
ReplyDeletePadahal, bukankah begitu mudah dan sudah biasa, bahwa bulan itu bertemu dengan fajar. Ada bersama tanpa saling menentang. Namun, jika memang bukan bagiannya, Bulan pun tak bisa bertemu Fajar.
Baju pengantin
Duh, itulah yang buat dada jadi sesak rasanya.
Melow
Terima kasih, Kang Dana. Saya masih terus belajar. Lagi dan lagi.
DeleteKisah kematian selalu mengharukan
DeleteTerlebih kematian di rumah sakit, karena ini mengingatkan saya kepada kisah anak pertama saya. Tengah malam dibawa ke rumah sakit, berharap sembuh, namun keesokan harinya, mala jadi penghubi baru di pemakaman.....
Maaf, tidak bermaksud mengingatkan Kang Dana pada peristiwa duka. Semoga putra Kang Dana bahagia bersama-Nya. Aamiin, apalagi bila belum baligh ...
DeleteYa tak masalah Lha Mbak
DeleteMeski pun Mbak tidak menulis ini
Peristiwa itu tak mungkin saya lupakan
Namanya juga kehilangan anak. Mbak sendiri, kalau boleh tahu, sudah punya putra/putri berapa?
Baru dua, Kang. Satu usia 3 tahun 5 bulan. Satunya 1,5 tahun. Sedang seru-serunya jadi emak :)
ReplyDelete