I just feel the radio can stop the rain
Di dalam mataku kumelihat rindu
I just feel the radio can stop the rain
Kulihat dirimu, kulihat dirimu
Telingaku masih mendengarkan sebuah lagu yang menjadi kenangan. Ketika sederet asa menjamah sisa kerinduan. Tepat di hadapan embun yang bergeming. Mengitari kesejukan yang seakan penting. Sama seperti napasku yang terus mengeja sebuah nama. Urutan abjad yang menyatu menjadi panggilan cinta.
Kau tahu, waktu terus merajut kisah. Kesendirianku pun makin menbuncah. Aku iri dengan pipit yang bertengger di ranting cemara. Asyik mematut kaki bersama betinanya sembari mengecup asmara.
Indah!
Sedangkan aku resah, pasrah!
Harus berapa lama aku menantimu? Jikalau hatiku bosan karena rindu, jangan pernah kau salahkan aku. Tapi aku rasa, ketika manusia merajut benang cinta seperti laba-laba yang sibuk di sudut tembok itu. Ia tak akan pernah lelah walau harus mengurut pilu.
Dan kau adalah cinta, maka aku akan setia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tulisanmu sangat indah Risa
ReplyDeleteJIka saya adalah pria yang jatuh cinta padamu
Maka takkan pernah cukup, membaca kisah ini sekali
Akan kunikmati berkali-kali, dengan memprint out, melipat dan memasukkannya ke dalam saku, dan membacanya di mana saja selagi sempat
Namun sekali lagi
Andai saja aku, pria yang jatuh cinta padamu
Nah, bagaimana kalau bukan
Bagaimana kalau aku orang yang biasa-biasa saja, mungkinkan akan setertarik itu?
Tunggu sebentar, biar saya rasa-rasa...
Ya, tampaknya akan tertarik juga. Dengan kata lain, tulisan indahmu ini cukup menyentuh...
Membacanya membuat saya membayangkan kegalauan seseorang
Yang duduk dalam kamar, di tepi ranjang sendirian,
Sejenak, kemudian beranjak
Berjalan menuju jendela, melemparkan pandang ke luar
Kepada itik di kolam belakang rumah, berenang meluncur tenang
Sementara nyanyian dari dalam radio terus mengalun, semakin menyuburkan sebuah kerinduan.....
Ah ini ungkapan remaja
Padahal, aku udah tua, hahahahaha
.. heheheheh,,, tapi ungkapan cinta kan bebas,, tua muda jika sudah jatuh cinta pun akan menjadi berbeda sikapnya. yang tua menjadi muda dan yang muda menjadi sok dewasa. begitu biasanya.. wkwkwk makasih mas dana. ooh iya apa tulisan di atas sudah menyerempet rima yang mas maksud di tips fiksimini?
ReplyDeleteYang tua menjadi muda alias kekanak-kanakkan alias gak tahu diri, dan yang muda menjadi so dewasa akibat terlalu banyak nonton film dewasa, hahaha
DeleteMaaf, jadi nyerempet ke ngeres.
Padahal, harusnya memikirkan nyerempet ke rima
Seperti fiksi di atas, ah Iya Risa, kok aku gak nyadar, ternyata sebagian penyebab nikmatnya fiksi di atas tuh karena punya Rima, ah gak teliti saya.......
Tuh kan Risa
Meskipun pake Rima, tidak terjebak menjadi mirip puisi bukan
Tetap saja nikmat sebagai cerita.....