Fiksimini: Chef Junior


Hari ini Dinda, Silvia, dan Romi berkumpul di rumah Nuri. Mereka praktek membuat kue lapis. Dinda mencari resep dari internet. Romi menyiapkan dokumentasi untuk merekam proses pembuatan kue sebagai bukti kejujuran bahwa kue itu  hasil kreasi kelompok. Rekaman ini nanti akan dikumpulkan ke Bu Nurus. Silvia dan Nuri  berbelanja bahan kue.
Setelah bahan siap, mereka segera membuat kue. Mereka berbagi tugas hingga proses pembuatan berjalan menyenangkan.  Romi tidak sabar ingin mencicipi hasilnya. Berulangkali ia teriak, “Udah belum? Capek tahu, laper pula!”
“Sabar,  sebentar lagi,” ucap Nuri sambil mengecek kematangan kue lapisnya.
Tidak beberapa lama akhirnya matang juga. Mereka mencicipi dan saling pandang.
“Wah kalau di Chef Junior, kita gagal nih,” Dinda berkelakar.
“Ya, bantat nih kuenya.” Silvia kecewa.

Tanpa mereka sadari mama Nuri sudah berada di belakang mereka. “Gagal itu selangkah menuju sukses, jangan menyerah, terus berusaha!” Akhirnya  senyum kembali tersungging di wajah mereka.

=========================

Komentar Admin:

Kisah lancar dengan pesan biasa, namun terbaca oleh orang yang sedang membutuhkan semangat, pengaruhnya, bisa sangat luar biasa. JANGAN MENYERAH, TERUS BERUSAHA. Teringat kepada kisah semut dalam sejarah, saat Timur Lenk mundur dari perang bersama pasukannya, dan turun hujan, Timur Lenk masuk ke dalam sebuah goa. Di sana, dia tertegun melihat semut sedang merayap hendak naik ke dinding namun curam. Semut itu beberapa kali gagal mendaki, mencoba naik, jatuh lagi, naik lagi, jatuh lagi, dan beberapa kali naik, beberapa kali pula jatuh. Sampai akhirnya semut tersebut mencoba untuk entah ke berapa kali, dan berhasil. Dia sukses naik merayapi dinding.

JANGAN MENYERAH, TERUS BERUSAHA.

Itulah intinya. Si semut pun begitu. Maka melihat fenomena itu, semangat Timur Lenk seperti kembali dipompa. Dia berbalik arah, kembali menghadapi perang. Dan menang. Ketekunan, itu pohonnya kesuksesan.

Related Posts:

2 Responses to "Fiksimini: Chef Junior"