Beberapa fiksimini Anda saya baca,
Saya jilat-jilat, saya cicip-cicip, dan terasa di lidah hati saya, kalimat tulisan Anda kurang nikmat
Janggal, dan tidak efektif.
Namun, menurut saya, itu hebat. Sungguh hebat.
Beneran.
Bukan meledek. Bukan ironi.
Fiksimini yang Anda posting, namun kurang enak dibaca itu hebat.
Kenapa?
Karena, Anda telah mengukir prestasi besar.
Yaitu, menyelesaikan kisah.
Sungguh, menyelesaikan kisah dengan kalimat janggal kurang enak dibaca itu prestasi hebat.
Betapa banyak orang ingin menulis, namun tersendat di tengah jalan,
Tak bisa menyelesaikan,
Hanya karena TERJEBAK KALIMAT KURANG ENAK DIBACA
Dia menulis beberapa kalimat, kemudian, dibacanya lagi, dan dia rasakan, ternyata kalimatnya kurang enak dibaca,
Kemudian, dia hapus lagi kalimat itu.
Dia buat kalimat baru, dan ternyata kurang nyambung,
Hapus lagi,
Dan terus lagi, terus menghapus sampai beberapa kali, sampai putus asa,
Dan berkata, "Ah sudahlah!"
Dan akhirnya tulisan dia
Terbengkalai
Tak selesai.
Namun Anda, meski sebagian kalimat Anda kurang enak dibaca,
Anda tetap tegar, meneruskan menulis, hingga selesai
Ya
Memang begitulah tahap awal menulis.
Persetan dengan segala kejanggalan dan kalimat kurang enak dibaca
Yang penting menulis, dan terus menulis, sampai cerita Anda selesaikan--segala badai rasa yang bergulung dalam benak Anda tertumpahkan.
Dan Anda,
Sudah sukses menggelontorkan ide Anda menjadi sebuah ceritaAkan tetapi tugas Anda sebagai penulis, belum cukup sampai di sana. Masih ada tugas berikutnya.
Yaitu, membaca ulang tulisan
Sambil meraba-raba, merasa-rasa, enak tidaknya tulisan itu dibaca
Baca ulang dan ulang lagi jangan bosan. Jika kalimatnya terlalu panjang dan melelahkan pembaca, perpendeklah. Dan, jika terlalu pendek hingga membingungkan pembaca, perpanjanglah.
Barulah
Setelah Anda rasakan semuanya pas
Anda kirim, namun masih dengan dada terbuka, kalau-kalau ada orang lain membaca, dan orang merasakan kejanggalan lain, Anda siap menerima apapun masukan orang.
Fiksimini Kurang Enak Dibaca Itu Bagus
Terima kasih infonya, Kang Dana. Akulah, salah satu dari tipe penulis yang Kang Dana ceritakan heheh...
ReplyDeleteAh si Teteh ada-ada saja
DeleteYa semua orang juga bisa jadi begitu Teh
Karena penulis, pada tahap awal memang tulisannya kurang enak dibaca
Itulah sebabnya
Maka editing bagi mereka, mutlak sangat diperlukan,
Demi mendapatkan tulisan yang gurih-gurih nyong