Penulis dan Lampu Senter

Tulisan kita, hanyalah pancaran lampu senter, sedangkan batre sumber energi cahaya itu adalah batin kita. Karenanya, jika kuat lemahnya sinar lampu senter, tergantung kepada kuat lemahnya energi batre, maka kuat lemahnya karakter, daya sentuh, dan keindahan tulisan kita, sangat tergantung kuat lemahnya batin tempat dari mana tulisan itu bersumber. 

Itulah sebabnya olah batin sangat penting, terutama bagi kita para penulis. Sama halnya dengan olah raga sebagai upaya menguatkan raga, olah batin pun sangat berguna buat upaya menguatkan jiwa. Lalu bagaimana caranya olah batin?. Salah satu caranya adalah:

TAK PERNAH BERHENTI BELAJAR
MEMBACA
MENDENGARKAN NASIHAT AGAMA
BERIBADAH DAN BANYAK MENOLONG SESAMA

Mendengarkan nasihat-nasihat agama. Itu sangat berguna, terutama bagi kita yang ingin semakin menguatkan jiwa. 
Mari sama kita tanya diri kita.
Apakah kita, cukup menaruh hormat kepada nasihat agama, ataukah sebaliknya, lebih suka merendahkan dan melecehkan agama? Lebih suka khusyuk mendengarkan ceramah seorang ulama, ataukah telinga kita justru gatal? Apakah jiwa kita menjadi tenteram saat mendengarkan lantunan ayat suci, atau justeru seketika ngantuk dan ingin segera menjauh?

Apapun pilihan kita, saya kira, itu bisa jadi penentu kekuatan batin kita. Jika biasanya kita berat kepada pilihan pertama, itu pertanda batin kita akan mudah dibawa latihan untuk menjadi lebih kuat, namun sebaliknya, jika pilihan kita lebih banyak kepada yang kedua, itu pertanda, batin kita lebih mudah berproses untuk menjadi semakin lemah.

Karenanya menghadiri majlis, duduk mendengarkan ilmu agama, sebaiknya menjadi agenda. Demikian pula membeli buku-buku agama, sebaiknya perbulan punya budget. Atau, kita bisa kunjungi perpustakaan terdekat. Alhamdulillah di kabupaten saya, perpustakaan gratis bagi setiap orang. Menjadi member gratis, pinjam seminggu sekali gratis. 
Waduh, tiba-tiba jadi ingat, ini hari waktunya mengembalikan buku ke perpustakaan. Wah, gimana nih, saya jadi bingung, padahal sedang menyelesaikan kandang kambing. Waduh....eh maaf sodara pembaca, saya malah ngomongin ini. Kembali ke perpustakaan, dengan kita menjadi anggota, meminjam buku dan banyak membaca, terutama buku-buku agama dan berbagai nasihat berharga, itu pun bisa menjadi upaya buat menguatkan batin kita. 

Demikian juga mendengarkan nasihat-nasihat agama via kaset, atau mp3, itu juga cukup berguna. Telah banyak tersedia rekaman ceramah. Maaf, rekaman ceramah itu ada bukan buat karokean. Memangnya lagu dangdut. Ceramah itu direkam buat kita, supaya bisa kembali mendengar dan terus mengulangnya. Saya sendiri menyimpan file ceramah di hape, supaya bisa dibawa ke mana-mana, kemudian diputar dan terus diulang. Dengan cara itu, pelajaran-pelajaran di dalamnya bisa terus mengingatkan. Seperti tadi, sambil terus mengerjakan kandang kambing, hape saya hidupkan, earphone saya pasang, dan bertetesan nasihat-nasihat Alm. KH. Choer Affandy ke dalam batin saya, dan lumayan, jadi lebih banyak tersadarkan.

Demikianlah, sebagai sesama  penulis, dengan artikel ini saya ingin berbagi pesan, supaya, jika memang kita ingin, tulisan kita semakin bermanfaat buat sesam, dengan pancaran cahaya yang menyentuh jiwa-jiwa pembaca, maka alangkah baiknya, untuk peduli, kepada kekuatan batin kita.

Related Posts:

1 Response to "Penulis dan Lampu Senter"