Fiksimini: Hijab

Mematut diri di depan cermin. Hijab hitam yang kukenakan memanjang menutupi dada. Tak sadar, jika sepasang mata Seina memperhatikanku dengan saksama. Binar matanya menggodaku menoleh, lalu menghadap ke arahnya.

"Ada apa, Seina? Kok melihatku seperti itu?" tanyaku, sambil menatapnya.

"Aku suka penampilanmu," jawabnya pendek.

"Ouh, Kamu mau berpakaian seperti aku?"

Dia tertawa. Lalu menunduk cepat. Aku mengerti kenapa Seina seperti itu. Seina menganggap dirinya tak pantas berhijab.

"Seina, sampai kapan Kamu terus menganggap dirimu kotor?"

"Tapi May, aku tetap saja tak ada harganya di mata siapa pun."

"Kamu salah Seina sayang ... kamu itu sangat berharga. Kejadian itu musibah, dan sama sekali tidak membuatmu tak pantas untuk berhijab. Justru dengan berhijab kita belajar lebih baik. Berhijab itu kewajiban semua wanita muslimah, termasuk kamu Sei. Percayalah, Allah tidak memandangmu hina, tak ada yang hina di mata-Nya kecuali pendosa yang tidak mau bertaubat."

Air mata Seina meleleh. Cepat kuhampiri, kemudian memeluk gadis yang pernah trauma tersebut. "Aku takut mendapat cibiran lebih menyakitkan lagi, May." Ia menangis dalam pelukanku.

"Percayalah, kebaikan itu tidak ada yang sia-sia dan kamu gak perlu takut."

Seina menatapku haru, lalu menggenggam tanganku erat, "Aku mau berhijab, May."

Seina kembali memelukku, kusambut ia penuh haru ... Alhamdulillah, Seina sudah terbuka mata hatinya. Bahwa sucinya yang terenggut di masa lalu, tak seharusnya menghalangi dia memperbaiki diri.

Related Posts:

3 Responses to "Fiksimini: Hijab"

  1. Semangat! Masih ada typo ... berpakain :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip Mbak
      Saya akan bantu perbaiki
      Mungkin Zahraa, sedang sibuk menyuapi si kecil

      Delete
    2. ini ada 216 kata, Kang Dana :)

      Delete