Ternyata Dia Adalah Jawabannya



sumber gambar : Google


Ketika hati terasa kosong, ketika semua yang ada dalam genggaman tak lagi berarti, ketika hidup hanya sekedar hidup, ketika waktu tanpa terasa membawa kita pada titik ini. Titik dimana kita merasa tak ada lagi hal yang menarik di dunia ini, sering saya berfikir apa menariknya dunia yang kita banggakan ini, saya pernah sampai pada titik jenuh yang kemudian menuntun saya menemukan titik balik kehidupan saya yang saat itu begitu hampa walaupun semua ada dalam genggaman saya. sebagai seorang remaja SMA pada saat itu, masa putih abu-abu adalah masa yang paling membahagiakan, saya punya segalanya dari mulai keluarga yang utuh, kesehatan, materi yang cukup, popularitas di sekolah bersama sahabat yang sama 'gila' nya, sampai pada suatu hari saya bosan dan merasa hampa, ada yang hilang. Sesuatu yang begitu berharga.

Jawaban atas kehilangan sesuatu dalam hidup saya itu ada pada masa akhir putih abu-abu, kedua orang tua terkapar sakit, otomatis ayah satu-satunya tulang punggung keluarga tak bisa bekerja, kebutuhan sehari-hari terpenuhi atas kebaikan saudara, kakak yang saat itu sudah semester akhir untunglah mendapat pekerjaan, setidaknya upah yang didapat mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, mengurus adik pun harus terbiasa saya lakukan, yang membuat saya tertekan adalah tak bisa bercerita pada teman-teman yang memang saat itu sudah sibuk dengan jalannya masing-masing, 
saat itulah saya benar-benar merasa sendirian. pacar saya? selingkuh. Perfect life ! 

Sampai saya mengenal Dia, lama hidup sebagai muslim selama kurun waktu tujuh belas tahun itu apa yang saya tahu tentang pencipta saya amatlah banyak, 'teori' agama yang saya dapat dari didikan orang tua dan guru mengaji saya lebih dari cukup, namun saya baru benar-benar paham dan mulai mengaplikasikannya kedalam hidup saya beberapa tahun ini. saya mulai menata hidup saya pribadi, mulai dari menjaga keteraturan shalat dan ibadah ritual yang lain. saya juga mulai merealisasikan mimpi-mimpi saya, mulai dari keinginan untuk kuliah tanpa membebankan biayanya pada orang tua. dan hasilnya? Alhamdulilah setelah banyak hal yang harus saya lalui mulai dari banyaknya persyaratan administrasi sampai gagal dalam tes berkali-kali, akhirnya satu beasiswa berhasil saya dapatkan. terimakasih Bidik Misi, inilah hadiah terakhir yang bisa saya berikan untuk Ayah... karena ia begitu dirindukanNya. kiamat? ya ... kematian ayah adalah kiamat untuk kami, dari peristiwa ini kemudian cobaan datang bertubi-tubi. tapi sampai hari ini saya bersyukur untuk coban yang datang pada keluarga saya, itu berarti sebentar lagi kami  naik 'kelas' ...
saya pribadi tak lagi berkubang dalam maksiat pacaran (mudah-mudahan istiqomah), saya sedang fokus kuliah,berorganisasi,menulis dan merintis usaha. 

Allah... yang memiliki segalanya... 
Dia pula yang memberiku segalanya,

Alhamdulilah... saya artikan nikmat dan ujian itu semata-mata datang untuk menempa diri ini agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Hari ini saya tak lagi merasa hampa dan sepi, dunia yang tidak boleh terlalu saya cintai tetap harus saya kejar demi akhirat yang lebih baik.
 Ayah... nantikan kami.

Ya Allah.. bimbing kami.


Baca juga  : Menemukan Tuhan

Related Posts:

1 Response to "Ternyata Dia Adalah Jawabannya"


  1. YUK GAN GABUNG DI POKER ONLINE WWW.BENUAPOKER.COM DI JAMIN GAN BANYAK PROMO HEBOH DAN MENARIK , SILAKN HUB TIM LIVECHAT UNTUK INFO LEBIH LANJUT
    Benuapoker situs poker online terpercaya yang menyediakan wadah bermain poker online terbaru situs Judi poker online terbaik di indonesia resmi dan terpercaya, dengan bonus referal 20% ,teraman tercanggih dengan proses deposit withdraw cepat
    poker 88,situs poker online indonesia uang asli,situs poker online terpercaya, dewa poker, texas poker, poker club,poker online indonesia

    ReplyDelete