FIKSIMINIKU: SUDAHLAH!

"Kasian ya perempuan itu, mukanya udah merah ... yang lain malah ngetawain."

"Salah  sendiri, kenapa sekolah cuman numpang lewat doang, ga menghasilkan apa-apa?!"

"Yah, tapi kan ga perlu diketawain juga, kali!"

"Tapi si ibu itu lagi nasehatin, Ta, dengerin napa!"

"Masa nasehatin pake nyindir begitu? Itu sih namanya sengaja! Toh  dibilang gagal sekarang juga percuma, yang udah lama ga perlu dikorek-korek lagi, udah ga ngaruh kali, Put!"

"Tapi kalau orang yang lebih tua ngomong itu harus didengerin!"

"Kalau nyakitin, harus didengerin juga?! Kayaknya perempuan itu juga tau dia udah gagal, emangnya ga liat mukanya udah merah nahan nangis?! Depan banyak orang lagi ngomongnya, pantes ga sih?!"

"Kenapa jadi ikutan emosi, Ta? Udahlah ga usah diurusin, manusia emang aneh! Kita nyari sisa ikan di tempat sampah aja, mau ga?"

"Ya udah, ayuk."

Dua ekor kucing hitam dan putih itu pun berlalu, meninggalkan perempuan dengan wajah merah padam yang ditertawakan keluarganya sendiri.

-End-

Related Posts:

0 Response to "FIKSIMINIKU: SUDAHLAH!"

Post a Comment