Dengan langkah berirama, sedikit genit, Si Cantik berjalan mendekatiku.
"Apa kabar, Sayang?" Dia menatapku, mesra.
"Kabar baik, Cantik! Mau ke mana?" tanyaku.
"Menemui pujaan hati. Kangeen sekali!" Tersenyum manja sambil mengerling. Berr, jantungku berdebar, bertalu-talu.
"Oh...!" hanya kata itu yang mampu kuucapkan. Lidahku kelu, nafas memburu. Keringat mengucur deras dari seluruh tubuh. Aku terperangkap dalam gelora asmara.
"Sini, Cantik!" Kuberanikan diri menggenggam kedua tangannya. Dia tertunduk dan tersipu. Kepalanya direbahkan di bahuku. Tercium aroma bunga melati yang memabukkan dari sekujur tubuhnya. Badanku gemetar, nafas tersengal, darah mengental, membakar sekujur tubuh. Tanpa berpikir panjang, Si Cantik dipeluk, dikecup setiap inci bagian tubuhnya. Berdua mengarungi lautan kasih, menuju samudera asmara, melepas gelora hasrat yang sudah lama terpendam.
Tak lama berselang, seekor kupu-kupu putih terbang menjauh. Wajahnya sumringah, penuh kepuasan. Sementara seekor kupu-kupu hitam, tergeletak, tak bergerak, di bawah pohon melati. Tubuhnya mengering. Raga berpisah dengan nyawanya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteOw ow owhhhhhhhh
ReplyDeleteFiksimini multidimensi nih
Ada kejutannya
Kalau kata kang Godi Suwarna mah RENJAGAN..hehehe
Inilah dimensi pertama, TWIST ENDING
DUARRRRRRRRRRRRRRRR
Gak nyangka sama sekali
Jika ini kisah tentang kupu-kupu
Belum saya tahu, apa benar cara kawin kupu-kupu begitu?
Kupu-kupu jenis apakah itu, yang setelah kawin langsung membinasakan pasangannya, ataukah setiap kupu-kupu?
Jawaban apapun yang akan saya dapatkan dari penulis, mungkin akan menjadi ilmu Biologi
Inilah dimensi kedua, fiksi ini mengandung SAINS
Dan ungkapan-ungkapannya itulah
Mengarah pada rangsangan birahi, ih si Teteh nakal
Bikin imajinasi saya tergoda buat NGERES beneran jadi ngeres
Tapi ya begitulah sebagian ciri fiksimini bagus adalah, ada nakal-nakalnya, tapi ya bukan nakal murahan, namun nakal sekedar, sedikit menambah api nafsu semangat membaca.........
Eh itu yang terakhir barusan adalah
DeleteDIMENSI KETIGA
ha ha ha....
DeleteAwal saya menulis, perasaan kalimatnya terlalu vulgar, tapi setelah dipikir-pikir ... ini kan kisah binatang. Jadi saya teruskan tanpa mengeditnya lagi.
Semua jenis kupu-kupu, setelah kawin, jantannya mati.